Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya

Kurangnya Pelestarian Budaya oleh Remaja.

Di Indonesia sekarang sudah banyak yang terikut dengan budaya barat dengan melupakan budaya indonesia sendiri, apakah kita tidak sedih melihatnya para kalangan remaja sudah melupakan budaya indonesia dan lebih memilih budaya barat. Memang ada juga yang sebagian para kalangan remaja masih ingat budaya indonesia itu pun hanya 30% dan yang 70% sudah memakai kebiasan budaya barat dari mulai gaya berpakaian, cara berbicara, cara fashion, dan cara bergaya.
Tapi gaya itu pula yang lagi trend di indonesia banyak para kalangan remaja lagi membudayakan gaya tersebut dengan style yang sangat tidak enak di pandang mata walaupun bagi para penilai desainer baju gaya itu sangat memikat para pemakai. Memang boleh para kalangan remaja menggunakan gaya budaya orang barat tapi cobalah imbangi dengan memakai juga budaya Indonesia.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kesadaran Remaja Terhadap Kebudayaan

            Banyak hal yang menjadi permasalahan kurangnya kesadaran remaja terhadap budaya bangsanya sendiri, salah satunya dari unsure masuknya budaya barat yang begitu cepat mempengaruhi kebudayaan bangsa Indonesia. Selain itu pula yang menjadi factor pendukungnya adalah kurnag ketatnya pengawasan dari pihak yang lebih dewasa terhadap remaja untuk mengarahkan setiap perilaku dan perbuatnnya kea rah yang lebih positif demi kemajuan budaya bangsa ini. Sebenarnya pendidikan formal disekolah hanyalah membantu tugas para orang tua untuk dapat menyampaikan pengetahuan yang tidak dapat disampaikan secara langsung oleh para orang tua. Faktor lain yang menjadi suatu masalah kurangnnya kesadaran terhadap budaya adalah penjelasan mengenai budaya hanya sekilas berupa teori-teori mengenai budaya padahal untuk mengengetahui buadya dengan cara kita mempelajarinya maka budaya dapat dirasakan pentingnya menjaga nilai suatu budaya bangsa kita.
            Faktor lain yang menjadi pendorong perubahan kebudayaan menurut Soerjono Soekanto ada Sembilan yaitu 
1). Terjadinya kontak atau sentuhan budaya bangsa lain, 
2). Sistem pendidkan formal yang maju, 
3). Sikap menhargai hasil karya orang dan keinginan untuk maju, 
4). Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang, 
5). Sistem terbuka pada laipsan-lapisan masyarakat, 
6). Ketidakpuasan masyakakat pada bidang-bidang tertentu, 
7). Penduduk yang hetrogen, 
8). Orientasi kepada masa depan, 
9). Nilai bahwa manusia selalu memperbaiki hidup. 
Dari faktor-faktor diatas perlu diperhatikan untuk kemajuan budaya bangsa ini tentunya dengan harapan para pemuda dan pemudi bangsa ini dapat meluruskan kemajuan budaya bangsanya kedepan.


Cara Penanggulangan Krisis Budaya Pada Remaja.

            Pada dasarnya remaja adalah anak-anak yang masih membutuhkan pengawasan serta bimbingan para orang tua, pengajar dan masyarakat layak yang paham akan pentingnya memelihara budaya suatu bangsa. Utamanya dalam proses pendidikan kebudayaan bagi remaja-remaja, dengan mengetahui berbagai aspek yang harus dijelaskan terhadap peserta didik dalam konteks pembelajaran formal. Selain itu di sekolah-sekolah tidak hanya diberi pengetahuanmengenai budaya tapi anak menjadi subjek khusus pelaku budaya atau ringan kata anak terlibat dalam proses pengenalan budaya dengan mempelajari kesenian-kesenian daerah, ragam bahasa daerah dan hal lainnya.
            Budaya syarat akan nilai keindahan, berperilaku yang baik bisa pula dikatakn sebagai budaya. Banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap budaya bangsanya sendiri. Pada hal ini yang akan sedkit dibahas adalah pendidikan berperan penting terhadap kemajuan budaya bangsa. Pendidikan diarahkan kepada keseluruhan aspek kebudayaan dan kepribadian Pendidik dan lembaga pendidikan harus mengakui kepribadian dan menggalang adanya kesatuan segala aspek kebudayaan, di sini manusia membutuhkan latihan dalam menggunakan kecerdasanya dan saling pengertian. Aspek-aspek kehidupan telah dirumuskan oleh Edward Springer sebagai :
Aspek intelek menghasilkan manusia teoretis, sosisal manusia pengabdi, estetis manusia seni, politik manusia kuasa, agama manusia kuasa dan ekonomi manusia manusia untung serta sebagai tambahan oleh Prof. A. Sigit aspek keluarga menjadikan manusia cinta kasih.Perkembangan Pendidikan Sejajar Dengan Perkembangan Budaya. Pendidikan selalu berubah sesuai perkembangan kebudayaan, karena pendidikan merupakan proses transfer kebudayaan dan sebagai cermin nilai-nilai kebudayaan (pendidikan bersifat reflektif). Pendidikan juga bersifat progresif, yaitu selalu mengalami perubahan perkembangan sesuai tuntutan perkembangan kebudayaan. Kedua sifat tersebut berkaitan erat dan terintegrasi. Untuk itu perlu pendidikan formal dan informal (sengaja diadakan atau tidak). Perbedaan kebudayaan menjadi cermin bagi bangsa lain, membuat perbedaan sistem, isi dan pendidikan pengajaran sekaligus menjadi cermin tingkat pendidikan dan kebudayaan.
Pembekalan pengetahuan yang luas mengenai budaya yang kuat akan menjadi pondasi terbentuknya remaja yang cerdas yang dapat mengjungjung tinggi nilai-nilai kebudayaan bangsanya.
Peran aktif lembaga pendidikan formal dan non formal diwajibkan dapat mendidik para remaja tidak hanya memlalui pengetahuan eksak namun harus juga mengajarkan kebudayaan yang menjadi cir khas bangsa ini. Dan memberikan motivasi bahwa dengan budaya yang kita miliki dapat memperkaya ilmu pengetahuan kita. Disamping itu orang tua harus lebih ekstra lagi untuk mengawasi perkembangan anaknya,tidak hanya itu masyarakat pun harus mendukung demi kemajuan bangsa yang berbudaya.

Peran Generasi Muda Terhadap Budaya Lokal

             Generasi Muda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan budaya daerah. Dalam konteks keberlanjutan budaya apabila Generasi Muda sudah tidak lagi peduli terhadap budaya daerahnya maka budaya tersebut akan mati. Namun jika generasi mudanya memilki kecintaan dan mau ikut serta dalam melestarikan budaya daerahnya budaya tersebut akan tetap ada disetiap generasi.
             Generasi muda juga harus menjadi aktor terdepan dalam memajukan budaya daerah, sehingga budaya asing yang masuk yang  ke daerah  tidak merusak atau mematikan budaya daerah tersebut.Besarnya pengaruh budaya asing terhadap budaya daerah ini yang membuat para generasi muda yang peduli terhadap budaya daerahnya harus bekerja keras dan memfilter setiap budaya yang masuk ke daerah. Jangan sampai generasi muda lengah dan bahkan mengikuti budaya budaya yang bertentangan dengan budaya daerahnya.
Setidaknya ada beberapa peran generasi muda dalam memajukan budaya daerah ,diantaranya :

a.   Memperkuat Akidah
Akidah merupakan pondasi dasar yang harus dimiliki oleh para generasi muda untuk meneruskan nilai budaya luhur bangsa Indonesia. Kuat dan tidaknya pondasi ini juga akan menetukan seberapa kuat character suatu bangsa.
Bila para generasi mudanya sudah tidak memiliki jati diri yang kuat maka budaya asing pun akan mudah dengan leluasanya menggeser budaya suatu daerah.dan sebaliknya jika suatu daerah memiliki jatidiri yang kuat maka akan sangat sulit budaya asing untuk bisa masuk, apalagi mengantikan buadaya daerah tersebut.
Maka dari itu generasi muda seharusnya lebih menguatkan jatidiri dan kecintaanya pada suatu budaya yang akan mereka warisi nantinya.

b. Meningkatkan Intelektualitas
Intelektualitas menjadi sesuatu yang di anggap penting karena melalui intelektualitas ini para generasi muda bisa menyelamatkan memajukan budaya daerah di mana mereka tinggal dan melalui intelektualitas ini akan lahir moral dan etika serta menjunjung tinggi nilai nilai suatu budaya.
Keluasan ilmu pengetahuan juga bisa dijadikan sebagai jalan untuk mebangun negeri ini, sehingga dengan keluasan ilmu tersebut para generasi muda bisa memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat dan menjadi pilter masuknya budaya asing ke daerah masing-masing.
Penyebaran budaya asing yang semakin hari semakin memprihatinkan saat ini, yang mulai mengikis nilai-nilai budaya daerah seharusnya menjadi perhatian yang serius bagi kalangan intelektual muda.
Kecenderungan kepada  budaya  asing yang melanda generasi muda indonesia mestinya bisa di tanggulangi dengan ilmu dan pembelajaran budaya daerah yang mengadung nilai-nilai  luhur dimasanya termasuk penerapan muatan lokal di tingkat pendidikan.

c. Generasi muda sebagai aset masa depan
Sudah selayaknya dan sudah menjadi kewajiban kita para generasi muda  untuk terus berusaha dan berupaya untuk terus melestarikan peninggalan sejarah nenek moyang kita yang telah ditinggalkan dalam bentuk budaya maupun bentuk bangunan bersejarah.
Sebagai generasi penerus sudah seharusnya jika para generasi muda menggali potensi dirinya dan berupaya untuk mengaktifkan lagi kebudayaan daerah yang sebagian besar sudah tergeserkan oleh nilai budaya asing yang secara nyata bertentangan dengan budaya dasar daerah kita.
Pemuda sebagai aset penerus eksistensi budaya daerah sudah menjadi kewajiban baginya untuk berusaha dan berupaya untuk melestarikan kebudayaan daerah yang sebagian sudah hamper punah, sehingga kebudayaan  yang hampir punah itu bisa dibangkitkan lagi..
Kecintaan kita pada budaya dan berusaha membentuk kelompok kelompok pecinta budaya daerah serta bekerja sama dengan pemerintah untuk membantu berdirinya sarana dan prasarana agar terwujudnya kelestarian budaya daerah tersebut.
Dengan berdirinya kelompok sanggar muda tersebut diharapakan dapat melestarikan budaya daerah yang ada dan menumbuhkan kecintaan serta kesadaran generasi muda akan pentingya untuk melestarikan budaya daerahnya.
Sehingga apa yang menjadi tradisi dan khasan suatu daerah akan tetap ada dan kejayaan dimasa lalu menjadi sejarah tersendiri yang bisa dibanggakan di oleh generasi penerusnya kelak.

d. Kesadaran Melestarikan Budaya
Sesungguhnya, “Melestarikan suatu budaya lebih sulit dari pada membuat budaya yang baru”, demikian ungkpan orang bijak. Tapi itulah kenyataanya saat ini yang terjadi kita lebih sulit mempelajari budaya daerah yang tak lain milik kita sendiri. Konsisi seperti ini bisa kita lihat begitu banyak anak muda kita yang lebih hapal lagu lagu barat ketimbang lagu daerah seperti lagu Ongkona Bone, Ininnawa sabbarae,  dan lain sebagainya, Nah disinilah peran penting para generasi muda untuk menyelamatkan serta melestarikan budaya daerah yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat saat ini.
Sejatinya, kesadaran untuk melestarikan budaya daerah ini idealnya memang harus dimulai dari para generasi muda, karena di pundaknyalah ada potensi besar yang perlu mendapat motivasi dari berbagai pihak

Adapun saran :
Hendaknya para generasi muda membentuk suatu badan untuk pembudidayaan keaneka ragaman suatu budaya yang terkandung dalam norma-norma kehidupan yang terjadi pada masyarakat indonesia sehingga melekatlah dalam diri seseorang tersebut untuk selalu melestarikan budaya yang ada pada negara indonesia, sehingga atitude norma-norma kehidupan manusia dalam bertingkah laku tidak dipandang sebelah mata oleh negara lain.
Selain itu para generasi muda harus terus berkarya ditengah-tengah kemajuan teknologi pada zaman sekarang dengan tidak meninggalkan sedikitpun nilai-nilai yang terkandung dalam suatu unsur kebudayaan sehingga kebudayaan yang ada di indonesia terus berkembang ditengah-tengah kemajuan teknologi.

Sekian dan Terima kasih

Sumber : 
http://areaparkirf411ah.blogspot.com/2012/02/pendidikan-kebudayaan-bagi-remsjs-di.html

Posting Komentar

0 Komentar

E-currency exchange rates list