Tanaman Hias
Tanaman hias
mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, ataupun
pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias
ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bunga.
Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum,
tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari
tanamanhortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi
kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan
aroma), daun, buah, batang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang
dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma
segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat
menjadikannya sebagai tanaman hias.
Dalam
arsitektur lansekap, bentuk dan penempatan tanaman hias menjadi pertimbangan
yang penting. Isu lainnya yang penting dalam tanaman hias adalah habitat alami
yang disukai tumbuhan tersebut serta bentuk tajuk yang dimilikinya. Dalam
pengertian ini, tanaman hias dapat mencakup pula tanaman tepi jalan serta
tanaman penaung (di ruang terbuka).
Karena
tanaman hias dikelompokkan berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan
bahwa suatu tanaman sayuran, tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman
hias, atau sebaliknya.
• Bonsai
Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam
pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang
sudah tua di alam bebas. Penanaman (sai, æ ½) dilakukan di pot dangkal yang
disebut bon (盆). Istilah bonsai juga dipakai untuk senitradisional
Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi
keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akarpohon, serta pot dangkal yang menjadi
wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan
bahasa Jepang untuk penzai(ç›†æ ½).
Seni ini mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan
tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkankawat
atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar di atas
batu. Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam
pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman,
penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon dikerdilkan
dengan cara memotong akar dan rantingnya. Pohon dibentuk dengan bantuan kawat
pada ranting dan tunasnya. Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores
kulit ranting pohon tersebut. Tanaman adalah makhluk hidup, dan tidak ada
bonsai yang dapat dikatakan selesai atau sudah jadi. Perubahan yang terjadi
terus menerus pada tanaman sesuai musim atau keadaan alam merupakan salah satu
daya tarik bonsai.
• Mini Garden in the pot
Taman mulai
menjadi kebutuhan sekunder pada masa sekarang. Setiap rumah idealnya memiliki
halaman yang diatur dan dihias sedemikian rupa dengan soft element dan hard
element sehingga menciptakan pemandangan yang cantik dan menyejukkan pandangan
orang yang melihatnya. Orang-orang dengan pendapatan tinggi pun tidak
segan-segan merogoh kocek yang tidak sedikit untuk merombak rumah elite-nya
dengan sentuhan taman luas yang bernilai seni dan keindahan.
Lalu jika
kita tetap ingin membuat taman, bagaimana menyiasati halaman rumah kita yang
tidak terlalu luas? Atau kita hanya tinggal di apartment yang hanya bermodalkan
balkon kecil? Mungkin taman mini dalam pot menjadi salah satu solusi untuk
tetap tampil alami dan menarik dengan keterbatasan ruang terbuka yang kita
miliki.
Apa itu
taman mini? Sebagian orang menyebutnya dish-plant, atau dish garden, adalah
taman kecil yang dibuat di dalam pot dengan memadukan elemen-elemen yang (juga)
berkukuran kecil namun tidak kehilangan unsur artistiknya. Kelebihan taman mini
ini selain dapat dipindah-pindah, juga lebih mudah dalam perawatan (karena
kecil dari segi kuantitas), dan dapat dijadikan sebagai indoor garden dalam
rumah kita. Namun ketelitian dan ketekunan tetap menjadi kunci utama
keberhasilan taman ini, orang yang tidak mampu bekerja dengan sesuatu yang detail
tidak akan mampu merawat, apalagi membuat taman mini ini, hehehehhee….
Dengan
sedikit bekal selama kuliah di program hortikultura, berikut saya akan berbagi
pengalaman cara membuat mini garden ini. Bahan yang digunakan digolongkan
menjadi 4 besar yaitu: pot, medium, tanaman dan batuan/hiasan.
Pot, umunya
yang yang digunakan sebagai taman mini adalah pot yang permukaannya luas dan
tidak terlalu dalam, pot tipe seperti ini umumnya digunakan untuk tanaman
bonsái. Bahan pot yang digunakan bisa apa saja, tetapi umunya semen dan
keramik. Sedangkan ukuran dan warna bisa disesuaikan dengan selera dan
kebutuhan, ini tergantung bagaimana kita memadupadankan warna pot , tanaman,
dan lingkungannya. Saya sendiri lebih senang memilih pot keramik berwarna
gelap.
Medium, atau
media tanam, terdiri dari kompos atau media tanam siap pakai. Jika kita malas
membeli, kita bisa mengambil tanah di halaman yang di campur tanah bekas
bakaran sampah hijau. Kelebihan media tanam siap pakai biasanya jauh dari
penyakit. Pecahan arang juga perlu sebagai media di bagian dasar pot, selain
mendukung aerasi dan draenasi, sifat arang yang menyerap racun sangat bagus
untuk kestabilan media tanam.
Tanaman, nah
bagian ini merupakan inti dari taman mini, pemilihan tanaman sangat penting
untuk menciptakan taman yang berkarakter dan berumur panjang. Jenis tanaman
yang digunakan umunya adalah tanaman sukulen (tanaman yang menyimpan air dan
kuat terhadap kekeringan), seperti agave, kaktus, Haworthia, Jenis cocor bebek,
sansivieria, adhenium, dll. Tanaman seperti paku-pakuan, lumut, tanaman air,
dan tanaman berdaun kecil umumnya dapat juga digunakan. Saya biasanya memilih
persamaan sifat kebutuhan air dalam memilih tanaman dalam satu taman, tanaman
sukulen biasanya tidak memerlukan banyak air dan memiliki pertumbuhan lambat
sehingga bisa dipadupadankan dengan sesama sukulen. Sedangkan tanaman paku ,
tanaman “banyak air” atau tanaman air bisa dipadukan dalam satu pot. Hal ini
nantinya mempermudah perawatan dan penyiraman.
Batu dan
Hiasan, batu apa saja bisa digunakan, kita bisa memilih batu-batu yang
berukuran atau berwarna sama yang sering kita temui di taman atau sungai, atau
bisa pula menggunakan pecahan karang yang kita peroleh dipantai. Untuk batuan
kecilnya saya biasanya menggunakan pasir pantai, pasir malang atau pasir bali.
Kreatifitas kita dituntut untuk memadupadankan batu-batuan ini.
Hiasan lain
biasanya tergantung kreatifitas kita, pada gambar nanti kita akan lihat
bermacam hiasan dan pernak-pernik mini yang bisa menambah cantik taman kita.
Langkah-langkah
berikutnya;
• Tema, taman bertema apakah yang ingin
kita buat? Taman gurun? Taman pantai? Taman air? Taman campuran? Tema ini akan
mempengaruhi pilihan tanaman dan hiasan, tidak mungkin kita menanam teratai
kerdil di dekat kaktus bukan?
• Jika kita sudah siap dengan bahan dan
tema, saatnya menyusun media dalam pot. Pada gambar kita bisa lihat, bagaimana
pecahan arang diletakkan di bagian dasar pot, kemudian disusul media tanam.
Seperti pada gambar kontainer kecil dari plastik bisa ditambahkan sebagai wadah
menanam tanaman air/tahan air.
Tips dari
saya, kita bisa menambahkan kain kasa atau kain perca di dasar pot sebelum
meletakkan arang, menghindari remah remah media keluar dari lubang pot saat
kita menyiram.
• Setelah pot terisi dengan media, saatnya
kita membuat ancang-ancang desain taman kita. Kita mulai bisa menyusun secara
kasar letak tanaman di atas media. Jika sudah OK, kita mulai bisa menanam
tiap-tiap tanaman. Perhatikan tinggi tanaman, lebar tanaman, warna, dan point
of interest dari taman kita.
• Jika sudah, saatnya menutup sisa area
kosong dengan pasi dan bebatuan. Tidak lupa pula hiasan-hiasan yang
mempercantik taman.
• Perawatan taman mini ini tidak lah
terlalu rumit, yang utama adalah menjaga kebersihan, penyiraman (dengan
hati-hati) apabila tanah telah kering atau seminggu sekali, menjemur taman satu
kali atau dua kali seminggu. Taman sukulen dapat diletakkan di tempat kaya
cahaya, tetapi hindarkan dari hujan dan air yang berlebihan. Sedangkan taman
yang terdiri dari paku-pakuan, lumut dan tanaman air dapat diletakkan di tempat
dingin dan teduh, bahkan di luar ruangan (tidak masalah terkena hujan ringan).
• Jika dirasa kondisi tanaman terlihat
merana, kekuningan atau busuk itu kemungkinan adalah pertanda kekurangan hara
atau kelebihan air. Kita bisa menambahkan pupuk NPK seimbang butiran
secukupnya. Tanaman yang mati dan busuk harus segara dicabut dan diganti.
• Terrarium
Terarium
adalah media atau wadah yang terbuat dari kaca atau plastik transparan berisi
tanaman, yang diperuntukkan bagi beragam kebutuhan, seperti untuk penelitian,
metode bercocok tanam maupun dekorasi. Dapat dikatakan bahwa terarium merupakan
biosfer buatan yang paling alami karena fungsi biologis yang terjadi dalam
terarium pun mirip dengan yang terjadi di alam. Sehingga terarium dapat juga
dijadikan laboratorium biologi mini. Terarium akan menampilkan taman miniatur
dalam media kaca.
Terarium
dapat mensimulasikan kondisi di alam yang sebenarnya dalam media kaca tersebut.
Misalnya terarim dapat mensimulasikan ekosistem gurun, ekosistem padang pasir,
ekosistem hutan hujan tropis maupun lainnya.
Pertama kali
terarium diperkenalkan di Inggris. Diawali dengan rumah kaca mini di Kerajaan
Inggris dan kaum bangsawan kemudian terarium menjadi terkenal di seluruh dunia
termasuk di Indonesia. Terarium yang saat ini tersedia, dapat dibagi menjadi 3
kategori yaitu:
• Terarium Udara Terbuka, yaitu terarium
dengan bagian atas terbuka atau tidak tertutup. Untuk membuat miniatur tanaman,
media seperti ini yang paling mudah digunakan dan dirawat. Anda bahkan dapat
membuat dekorasi tanaman dalam terarium jenis ini dalam waktu yang sangat
singkat.
• Terarium Tertutup, yaitu terarium
dengan kondisi tertutup rapat di semua bagian. Tujuannya untuk membuat biosfer
yang unik di dalam terarium tersebut. Terarium ini yang paling sulit untuk
dibuat dan dirawat. Lebih banyak tantangan dalam membuat terarium jenis ini.
Beberapa faktor yang harus menjadi perhatian khusus untuk terarium tertutup
adalah masalah jumlah air dan pencahayaan yang tepat. Terarium jenis ini
biasanya memiliki bagian atas yang kecil untuk meletakkan tanaman dan material
lainnya di dalam terarium. Tentu ini bisa menjadi tantangan tersendiri.
• Terarium Binatang, seperti namanya,
terarium jenis ini digunakan untuk meletakkan binatang kecil untuk dipajang.
Misalnya kadal, iguana, katak, kura-kura kecil atau ular. Tujuannya untuk
menampilkan tiruan dari dunia fauna yang sebenarnya di alam bebas dengan
memindahkannya ke media kaca yang menarik.
Jenis
Tanaman Terarium
Mengingat
terarium merupakan media kaca yang ukurannya terbatas dan memiliki biosfer yang
unik, maka pemilihan tanaman yang diletakkan di dalam terarium juga haruslah
tepat. Beberapa tanaman yang biasa digunakan dalam terarium antara lain
sukulen, anggrek, lumut dan tanaman hias lainnya. Apakah anda siap membuat terrarium?
SEKIAN .. MUNGKIN DAPAT MEMBANTU ANDA ...
THANKSS
0 Komentar